3 Cara Menulis Ini Mampu Membuatmu Sembuh

LENSAISH.COM – Tahun ini merupakan tahun yang sangat berat, lantas bagaimana cara kamu memproses hal-hal yang telah kamu alami secara personal maupun professional selama pandemi?

Meskipun mungkin tampak berlawanan, menuliskan pengalaman negatif ternyata dapat menimbulkan efek yang positif. Beberapa orang berpendapat bahwasanya menuliskan cerita masa lalu atau sebuah kekhawatiran yang terus-menerus mampu membuat tubuhmu merasa segar kembali.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwasanya kegiatan menulis tidak hanya dapat memproses hal-hal yang telah kamu alami, akan tetapi dapat juga membayangkan jalan progresif kedepan.

Baca juga:

Menulis yang ekspresif dapat mengurangi tingkat stres, kekhawatiran, depresi, meningkatkan kualitas tidur, dan mengasah fokus. Sama halnya dengan trauma yang dapat merusak jaringan otakmu, tetapi ketika kamu mencoba menerjemahkan pengalaman emosionalmu kedalam tulisan, kamu dapat mengurai jalan rumit yang ada dalam otak.

Baca Juga  Ternyata Makna Idul Fitri Bukan "Kemenangan", Lantas Apa?

Cobalah 3 tiga cara berikut yang dapat membuatmu meletakkan pena diatas kertas

1. Jangan menahan diri

Habiskan waktu 10 menit untuk menuliskan apa saja ketika kamu memikirkan tentang hal-hal yang terjadi di tahun ini. Ketika kamu kehabisan ide untuk dituliskan, tulis saja “Aku sedang tidak ada ide” sampai pemikiran baru muncul dalam benakmu.

Baca juga:

2. Tidak ada detail yang terlalu kecil

Pikirkan tentang sebuah objek yang ada dalam rumah yang dapat merepresentasikan momen pandemimu. Pertimbangkan dengan baik-baik. Gunakan semua inderamu. Sekarang, tulislah penjelasan mengenai objek tersebut secara spesifik semampu kamu. Kamu mungkin akan menemukan bahwasanya detail sangat kecil akan memunculkan sebuah kebenaran yang penting atau membuatmu penasaran

Baca Juga  Buat Yang Selalu Merasa Superior, Kalian Harus Baca Ini!
3. Menjangkau ide

Jawablah pertanyaan berikut: Hal apa yang telah kamu ketahui selama pandemi yang sebelumnya kamu belum tahu? Bagaimana dan kapan kamu belajar hal tersebut?.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *