6 Skill Analitis Agar Karirmu Bertumbuh

LENSAISH.COM – Skill analitis dianggap sebagai faktor terpenting dalam mencari angkatan kerja oleh sebagian besar perusahaan . Perusahaan ingin mempekerjakan skill ini karena menunjukkan kemampuan kandidat untuk berpikir logis dan menggunakan data sebagai langkah pengambilan keputusan. 

Apa itu skill analitis?

Skill analitis mengacu pada kemampuan untuk mengumpulkan informasi, menganalisisnya dan menarik kesimpulan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang efektif. Skill ini sering dibagi ke dalam kategori seperti berpikir kritis, analisis data, dan penelitian. Skill ini memungkinkan untuk mengenali pola dan secara kreatif memecahkan masalah yang kompleks.

Baca juga:

Mampu memahami masalah dan memberikan solusi sangat penting supaya karir dapat bertumbuh. Ini berarti Kamu dapat mengambil sudut kritis dalam detail masalah. Ini membantu Kamu melihat tren, memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk mengambil tindakan, dan menawarkan solusi baru. Menggunakan skill analitis untuk memecahkan masalah dapat terlihat seperti pendekatan yang terstruktur dan metodis atau lebih kreatif.

Berikut ini adalah 6 keterampilan yang termasuk dalam kategori skill analitis supaya karirmu bertumbuh:

1. Berpikir kritis

Berpikir kritis adalah cara berpikir dengan menganalisis fakta untuk membentuk penilaian. Subjeknya, mencakup analisis rasional, skeptis, tidak bias, atau evaluasi bukti faktual.

Baca Juga  [LENSAISH MEDIA PARTNER] - Sayembara Menulis Esai Santri Menara

Baca juga:

Berpikir kritis dapat digunakan ketika pengambilan keputusan, audit konten dan brand, prioritas, penyelesaian masalah, analisis kasus, korelasi, Interpretasi data, pertimbangan dan analisis riset pasar.

2. Analisis data

Analisis data adalah proses inspeksi, pembersihan dan pemodelan data dengan tujuan menemukan informasi yang berguna, menginformasikan kesimpulan dan mendukung pengambilan keputusan.

Menafsirkan data lebih dari sekadar mengumpulkan dan membaca informasi — ini berarti memahami apa yang ada di hadapanmu dengan menghubungkan pola dan mengenali tren. Skill analisis data yang kuat memungkinkanmu mendapatkan wawasan dari sejumlah besar data, yang dapat Kamu bagikan dengan pembuat keputusan utama.

Baca juga:

Contoh penerapannya seperti analisis ROI, analisis SWOT, visualisasi data, pengenalan pola, analisis proses,riset industri dan pasar, kemampuan presentasi, mengukur kepuasan pelanggan, analisis marketeran, strategi segmentasi pelanggan dan analisis prediktif.

3. Pemecahan masalah

Problem Solving atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. 

Baca Juga  Up yourself dengan 6 Skill ini!

Baca juga:

Memutuskan bagaimana menanggapi komentar pelanggan yang kasar di media sosial. Mendistribusikan anggaran iklan. Memprioritaskan peran mana yang akan dipekerjakan sebagai tim yang berkembang. Semua situasi tersebut memerlukan skill pemecahan masalah analitis.

Contoh keterampilan pemecahan masalah seperti riset, pengumpulan data, prioritas, memeriksa akurasi, mengambil resiko, perhatian terhadap detail, keteguhan, membangun tim, logika dan penalaran, pengorganisasian dan manajemen krisis.

4. Berpikir kreatif

Berpikir kreatif merujuk pada penggunaan kemampuan dan soft skill untuk menghasilkan solusi baru bagi masalah. Keterampilan berpikir kreatif adalah teknik yang digunakan untuk melihat masalah dari sudut yang berbeda dan kreatif dengan menggunakan alat yang tepat untuk menilai dan mengembangkan rencana.

Termasuk berpikir kreatif seperti brainstorming, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, penganggaran, optimisasi mesin pencari (SEO), Perencanaan strategis, restrukturisasi organisasi, pemodelan prediktif dan pengembangan iklan brand.

5. Komunikasi

Keterampilan komunikasi adalah pengetahuan yang digunakan dalam teknik komunikasi verbal, nonverbal dan melalui media komunikasi secara efektif untuk mempertahankan keaktifan dalam bertanya, berinteraksi dan kolaborasi dengan orang lain.

Baca juga:

Baca Juga  Muda Cuma Sekali, Sosok Siti Nurarofah Alumni Kuliah Alternatif Griya Peradaban yang Lolos Beasiswa IYL

Mampu menjelaskan idemu untuk sebuah proyek atau memberikan umpan balik sangatlah penting.

Skill komunikasi yang kuat yang dibutuhkan perusahaan seperti: komunikasi tertulis dan lisan, bahasa tubuh, kemampuan interpesonal, mendengarkan secara aktif, melakukan presentasi, pelaporan, keyakinan dan kejelasan ekspresi, berbagi umpan balik, daya tanggap, mendelegasikan tanggung jawab, rasa hormat dan empati

6. Kolaborasi

Skill kolaborasi yang baik dapat meningkatkan hubungan kerja, membantu Kamu menyelesaikan tugas tepat waktu, dan mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Baca juga:

Seperti pada tim pemasaran harus berkolaborasi dengan tim penjualan, produk, pengembangan bisnis, dan kreatif untuk menyelesaikan sesuatu, mengetahui cara bersinergi dengan rekan kerja akan membuat pekerjaan lebih lancar dan menyenangkan.

Skill kolaborasi yang paling umum dibutuhkan saat ini adalah: persuasi, kemampuan beradaptasi, manajemen waktu, daya tanggap, perundingan, memberi dan menerima feedback, kecerdasan emosional, keterbukaan pikiran, peningkatan proses, beradaptasi dengan perubahan dan networking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *