oleh

Adidas Minta Maaf, dari Mana Asal Wayang Kulit Sebenarnya?

LENSAISH.COM – Adidas Singapura dan Filipina telah menyampaikan permohonan maaf atas kontroversi produk terbarunya yang menyebut wayang kulit bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malasyia.

Produk yang masuk ke dalam koleksi City Pack yang dirancang Jaemy Choong, desainer grafis asal Malaysia itu merupakan penghormatan terhadap Wayang Kulit, dengan menggabungkan unsur-unsur Wayang Kulit pada palet warna modern, dengan pendekatan “tradisional-bertemu-baru” pada UltraBOOST DNA City Pack dan diumumkan lewat akun Instagram resmi Adidas Singapura @adidassg pada Selasa (09/11/2021) dan dirilis dua hari setelahnya.

Adapun Adidas Filipina mengumumkan lewat akun Instagram resminya @adidasph pada Minggu (14/11/2021) dan dirilis pada Sabtu (20/11/2021).

Selanjutnya, pada Selasa (16/11/2021) Adidas Singapura dan Filipina menyampaikan permohonan maaf lewat akun Instagram resminya.

“Terima kasih sudah menghubungi kami. Sementara wayang kulit merupakan bagian penting dalam warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti asalnya dari Indonesia dalam unggahan kami,”

“Kami sungguh meminta maaf karena ketidaksengajaan yang terjadi, dan sekarang kami mengubah unggahan kami,” tulis Adidas.

Baca Juga  Griya Riset Indonesia Buka Kelas Akademi Riset dan Penulisan level 2

Begitu juga dalam unggahan feed Instagram Adidas tersebut kini telah diubah dengan menyebut, “Berasal dari Indonesia, Wayang Kulit telah menginspirasi bagian lain dari Asia Tenggara.”

Teori asal-usul Wayang

Mengutip dari naskah akademik Universitas Indonesia, JLA Brandes (budayawan sekaligus filolog asal Belanda) berpendapat, wayang memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan sosial, kultural, dan relijius di Jawa.

Misalnya penggunaan gamelan, sistem moneter, batik, cara menanam padi sampai administrasi pemerintahan.

Selain itu, istilah teknis yang dipakai dalam wayang seluruhnya berasal dari Bahasa Jawa, bukan Sanskerta yang lebih umum digunakan di India.

Teori lain soal asal usul wayang yang juga berkembang menyebutnya berasal dari India dan China.

Ada juga yang meyakini wayang sebagai budaya perpaduan Jawa dan India.

Sejumlah ahli yang percaya wayang berasal dari India menilai tradisi ini berasal dari kebudayaan Hindu. Wayang kemudian dibawa ke Indonesia dan mengalami proses budaya dan dibentuk dengan kearifan lokal di Jawa.

Baca Juga  Nahdliyin Kehilangan NU nya

Salah satu argumennya adalah lakon Ramayana dan Mahabarata yang dimainkan serta penggunaan bahasa Sanskreta yang berasal dari India.

Beberapa lainnya juga percaya wayang berasal dari China karena negeri tirai bambu itu juga memiliki praktik budaya yang serupa.

Wayang China bahkan sudah lebih dulu dikenal di Eropa, yang menggunakan boneka dengan layar kain yang disinari cahaya.

Diakui UNESCO

Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, wayang dikategorikan sebagai satu dari berbagai warisan kebudayaan masa lampau di Nusantara.

Dibandingkan karya seni lainnya, wayang tergolong menonjol karena sarat dengan unsur dan praktik seni itu sendiri.

Pertunjukkan wayang kulit sangat kompleks, meliputi seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, dan pahat.

Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, UNECSO pun mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia, sejak 7 November 2003 lalu.

Memang tidak ada justifikasi, baik secara teoritis dan historis, bahwa wayang berasal atau hanya ada di Indonesia.

Baca Juga  Menghadapi Tantangan Digitalisasi Ekonomi, HMPS Perbankan Syariah IAIN Kudus Gelar Lomba KTI

Namun pengakuan ini membuktikan wayang sebagai warisan budaya asal Indonesia yang diamini oleh seluruh dunia.

Pengakuan dari UNESCO juga lebih didasarkan pada fakta keragaman manifestasi seni pertunjukan tradisional tersebut di Indonesia.

Hal ini menunjukkan panjangnya proses evolusinya selama ini di Indonesia, juga memperlihatkan adanya signifikansi makna yang mendalam dalam alam pikiran masyarakat khususnya Jawa.

Terbukti dari berbagai jenis atau model wayang, termasuk cerita, lakon, cara pementasan dan bahasa yang digunakan.

Keragaman ini menunjukkan wayang sebagai warisan budaya yang sudah begitu tertanam di masyarakat Indonesia, dibandingkan daerah lainnya.

Ada di negara tetangga

Wayang tidak hanya ada di Indonesia namun juga sejumlah negara tetangga lainnya, termasuk Malaysia, India, dan China.

Praktiknya memang berbeda-beda namun ada garis merah yang mendasari tradisi tersebut. Hanya saja, sejauh ini memang masih sulit menyimpulkan dari mana asal wayang dan siapa yang pertama kali mempraktikkannya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *