LENSAISH.COM, KUDUS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler dari Rumah (RDR) 77 Kelompok 89 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo adakan kunjungan ke Kelenteng Hok Hien Bio pada Minggu, (14/11/2021).
Kegiatan ini merupakan program kerja yang bertujuan sebagai moderasi beragama.
Kelenteng yang berada di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus ini merupakan tempat peribadatan Tridharma yang tergolong dalam kepercayaan agama Buddha.
Tridharma berarti tiga ajaran, yaitu Taoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme (Kong Hu Cu).
Khunduri, juru kunci Klenteng Hok Hien Bio menjelaskan bahwasanya Dewa yang menjadi kepercayaan di Kelenteng ini adalah “Dewa Bumi” sebagai pujaan utamanya.
Salah satu kegiatan menarik di Kelenteng ini, yaitu ritual “Kirab Bwee Gwee” yang digelar sebelum perayaan tahun baru Imlek.
Meskipun ritual tersebut berasal dari kebudayaan asli masyarakat China, namun banyak etnis lain yang juga ikut memeriahkannya dengan harapan mendapatkan keberkahan.
Kegiatan yang biasa dilakukan untuk meramaikan acara ialah dengan mengangkat tandu dan menyumbangkan kesenian tradisional yang ada di daerah setempat.
Ada juga pertunjukan Liang Liong dan Barong Sai yang bertujuan memohon berkat atas kedatangan tahun baru Imlek dan sebagai tolak balak.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwasanya tidak hari khusus untuk bersembahyang.
“Tidak ada hari khusus bagi Jemaat Kelenteng untuk melaksanakan sembahyang. Namun, pada tanggal 1 dan 15 bulan purnama diyakini sebagai tanggal yang sakral dan merupakan tanggal kedewaan,” ungkapnya
Lebih lanjut, pada peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur (Abdurrahman Wahid) masyarakat berkumpul di Kelenteng untuk mendoakannya berdasar kepercayaan masing-masing.
“Pada saat peringatan 40 hari meninggalnya Gus Dur masyarakat berkumpul di Kelenteng Hok Hien Bio untuk mendoakan beliau sesuai dengan kepercayaan masing-masing tanpa melihat agama dan budayanya. Bahkan istri dari Gus Dur juga pernah melakukan buka Bersama di klenteng tersebut,” pungkasnya. (LA/LK/FA)