Dies Natalis GRI ke-1, Menyosong Penguatan Literasi Budaya dan Bangsa yang Maju

LENSAISH.COM – Menulis merupakan salah satu cara sebagai cara yang digunakan untuk memberikan pernyataan secara tidak langsung. Adapun riset merupakan salah satu bagian dari menulis yang memiliki fokus untuk mencari dan menelaah terhadap fenomena sosial yang sedang terjadi di masyarakat.

Griya Riset Indonesia (GRI) merayakan dies natalis ke-1 pada Sabtu, (17/09/2022). Dengan mengusung tema “Penguatan Literasi Budaya dan Keragaman dalam Menyongsong Generasi Emas” ini dipandu oleh Afifatun Ni’mah & Muhammad Khozin (Aktivis Griya Riset Indonesia) serta diikuti oleh 170 peserta.

Pada kesempatan tersbut, memberikan suatu gebrakan kepada seluruh elemen akademisi, mahasiswa, dan peneliti untuk terus membumikan penelitian dan menjadikan penelitian sebagai budaya. Lebih lanjut, GRI memberikan wadah kepada peserta untuk menyelami dunia literasi budaya dan keragaman yang masih banyak timbul masalah.

Baca Juga  Tips Karier Cemerlang, Ini Pentingnya Growth Mindset Bagi Pemuda

Acara ini menghadirkan Fairul Zabadi selaku peneliti bahasa dan sastra dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Karya tulis, penelitian, dan buku beliau sudah tersebar luas di google scholar yang merupakan hasil dari penelitian yang selama ini ditulis oleh bapak Fairul Zabadi. Selain itu, dalam acara ini juga turut mengundang mitra Griya Riset Indonesia dari Comdev Officer CSR IT Pertamina Balikpapan, yaitu Fitri Ulul Azizah.

Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia, Direktur Griya Riset Indonesia, dan juga mitra GRI dari CSR IT Pertamina Balikpapan. Dalam sambutannya, Afifatul Munawiroh menjelaskan secara singkat terkait perayaan acara dies natalis GRI ke-1. Sedangkan, Amriza Rois Ismail memaparkan terkait kegiatan dan juga kinerja dari GRI yang sudah dilakukan selama setahun ini.

Baca Juga  Tutup Kelas Akademi Penulisan, GRI Sebut Tradisi Menulis Dapat Mengokohkan Bangsa

“Dalam proses perjalanannya, GRI merekrut beberapa aktivis yang di seleksi dengan proses yang ketat. Sehingga dalam satu tahun ini, GRI berhasil menggelar Soft Launching, Akademi GRI level 1 dan 2, dan juga Dies Natalis ini. Selain itu, GRI juga berhasil bermitra dengan beberapa perguruan tinggi dan juga dengan Pertamina,” ujarnya.

Setelah itu, sambutan dari mitra Comdev Officer CSR IT Pertamina Balikpapan, yaitu Fitri Ulul Azizah yang menyampaikan terkait kesan saat melakukan kerja sama dengan Griya Riset Indonesia dalam menulis buku ber-ISBN.

Selanjutnya, acara inti yakni pemaparan materi oleh Fairul Zabadi terkait Penguatan Literasi Budaya dan Keragaman dalam Menyongsong Generasi Emas. Beliau menyampaikan bahwa sebagai akademisi dan peneliti harus memiliki kecapakan yang disingkat 4C, yaitu collaboration (kolaborasi), communication (komunikasi), critical thinking and problem solving (pemikiran yang kritis dan pemecahan masalah), juga creativity and innovation (kreativitas dan inovasi).

Baca Juga  Pentingnya Membaca dan Menulis, Zudi Setiawan Bagikan Tips Menulis Resensi Buku

“Saya sangat yakin, apabila suatu negara memiliki masyarakat yang memiliki budaya membaca, menulis, dan meneliti maka akan menjadi negara yang maju,” ungkapnya. (LA/Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *