LENSAISH.COM, INDRAMAYU – Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dalam peringatan Haul Habib Umar bin Thoha bin Yahya Ke-138 di Makam RK Karang Malang, Indramayu pada Sabtu (02/10/2021) jelaskan kunci mendapatkan cinta Allah, sebagaimana tertera dalam QS. Ali Imran : 31.
Dalam pembukaan, Habib Luthfi menyampaikan bahwa dalam haul dan mauludan tidak ada istilah bosan. Meskipun kalimat yang tertulis dalam kitab maulid dan manaqib terbatas, tapi pengembanganya yang tidak ada batasan. Dengan manaqib auliya’ yang sering diulang, rasa ingin tahu lebih jauh pasti mulai tumbuh.
Dengan sejarah, contoh yang gampang saja; kalau seorang anak selalu ingat perjuangan orangtua dari nol, ia akan memperbaiki hidupnya. Sebaliknya bagi orang yang tidak mengetahui sejarah orang tua, rasa tidak mau tahu yang akan muncul.
Baca juga:
Kenapa Kita angkat kembali sejarah para tokoh? supaya umat ini selalu mengingat perjuangan beliau.
Kalau Kita mengingat sejarah para pendahulu, Kita tidak akan menjadi umat yang memalukan para guru-guru kita. Selalu menjaga marwah apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Lebih jauh, sebagaimana yang sering Habib Luthfi sampaikan, yaitu hadist ketika QS. Ali Imran : 31 diturunkan.
Untuk mendapatkan tingkatan-tingkatan dan cinta Allah, maka ikutilah Nabi Muhammad. Berawal dari hal tersebut, Kita akan mengenal lebih jauh isi Al-Qur’an.
Baca juga:
Suatu ketika para sahabat Nabi bertanya, “Sejauh mana kita dikategorikan orang yang beriman?,” Nabi menjawab “Selagi engkau mencintai Allah dan Rasul-Nya,”. “Selanjutnya apa, wahai Nabi?,”. Sambung para sahabat Nabi. “Mengikuti thoriqoh (jalan hidup) dan sunnah-Nya.,” Jawab Nabi Muhammad.
Lantas, kenapa mencintai dahulu kemudian mengikuti?
Gambarannya begini, kalau orang yang melakukan tidak karena mencintai pasti bertanya “Pahalanya apa nih?,”. Berbeda dengan orang yang mencintai. Tanpa bertanya ia akan setia mengikuti orang yang dicintai.
Hal ini, sebagaimana kadar bobot keimanan seseorang tergantung cintanya kepada Nabi Muhammad, sebaliknya kadar bobot kekufuran seseorang tergantung kebencianya kepada Nabi Muhammad.
Baca juga:
Nah, pertanda cinta kepada Nabi Muhammad, yaitu mencintai orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Selanjutnya, Habib Luthfi mengajak seusai haul untuk belajar mencatat, berawal dari tanggal hingga riwayat.
Diakhir, Beliau menceritakan riwayat singkat dari Habib Umar bin Thoha dan menegaskan kembali bahwasanya haul yang dimaksud bukan untuk mitos dan berlebihan. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Allah ketika menghargai Nabi Muhammad.