LENSAISH.COM – Sudah menjadi kebiasaan ketika menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat beramai-ramai memadati toko-toko pakaian. Bahkan ada yang membuat seragam (dresscode) keluarga agar terlihat serasi dan kompak.
Agama mengajak untuk berhias, berbahagia bersama keluarga pada hari raya Idul Fitri untuk memperlihatkan nikmat yang telah diberikan Allah pada makhluknya.
Salah satu hiasan yang utama adalah pakaian, Rasulullah SAW bersabda:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فِي الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبَسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ، وَأَنْ نَتَطَيَّبَ بِأَجْوَدَ مَا نَجِدُ،
Artinya ” Rasulullah SAW memerintahkan kita pada dua hari raya (Idul Fitri & Idul Adha) agar memakai pakaian yang paling baru yang kita jumpai, dan memakai parfum yang paling baru yang kita jumpai”.
Baca Juga:
Kata “yang paling baru” menunjukan yang paling bagus, paling tinggi harganya dan paling enak dipandang.
Selain itu Ulama’ juga menyampaikan hakikat hari raya Idul Fitri
وَلَيْسَ الْعِيدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيدَ بَلْ هُوَ لِمَنْ طَاعَتُهُ تَزِيدُ، وَلَا لِمَنْ تَجَمَّلَ بِاللُّبْسِ وَالرُّكُوبِ بَلْ لِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُّنُوبُ
Artinya: “Idul Fitri tidak untuk orang yang mengenakan pakaian baru, tapi Idul Fitri adalah untuk orang yang ketaatannya bertambah, dan Idul Fitri bukan untuk orang yang berhias dengan pakaian dan kendaraan, tapi untuk orang yang diampuni dosa-dosanya”
Baca Juga:
Kenapa Ada Perbedaan Jumlah Rakaat Shalat Tarawih? Begini Penjelasanya…
Kesimpulan dari paparan diatas ialah mengenakan pakaian baru maupun bagus adalah untuk memperlihatkan nikmat Allah, akan tetapi jangan lupa bahwasanya Idul Fitri bukan untuk orang yang berhias dengan pakaian baru, tetapi untuk orang yang dihapus dosa-dosanya, dan semakin bertambah ketaatanya.
- Penulis: Heri Mauludin – Staf Redaksi www.lensaish.com
Komentar