LENSAISH.COM – Dalam kehidupan, tidak jarang seseorang merasa jauh dari Allah. Perasaan ini sering kali diiringi dengar rasa kebingungan, kesedihan, atau bahkan keputusasaan. Namun, sebelum kita memahami mengapa Allah seolah-olah menjauhkan Dzat-Nya, penting untuk disadari bahwa Allah tidak pernah benar-benar meninggalkan hamba-Nya. Keterangan tersebut dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman,”Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf 50:16)
Lalu, mengapa kita merasa Allah menjauh? Berikut beberapa hal yang dapat menjadi salah satu sebabnya:
Dosa dan Maksiat
Salah satu alasan utama mengapa seseorang merasa jauh dari Allah adalah sebab dosa dan maksiat. Dosa yang terus-menerus dilakukan tanpa disertai taubat akan menutup hati dan membuat seseorang merasa terasing dari kasih sayang Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin 83:14). Maka Solusinya adalah dengan bertaubat, beristighfar, dan berusaha menjauhi dosa-dosa tersebut.
Kurangnya Pendekatan Spiritual
Terkadang, kita merasa jauh dari Allah karena kurangnya ibadah atau kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Kesibukan dunia sering kali membuat seseorang lupa untuk berdoa, membaca Al-Qur’an, atau melaksanakan ibadah dengan khusyuk. Padahal, Allah Swt telah menjanjikan kedekatan bagi hamba-Nya yang mau mendekat kepada-Nya. Sebagaimana Hadist yang berbunyi, “Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ujian Kehidupan
Perasaan jauh dari Allah juga bisa terjadi saat seseorang menghadapi ujian berat dalam hidup. Allah mungkin menguji hamba-Nya untuk menguatkan iman dan mengingatkan bahwa hanya kepada-Nya tempat bergantung. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji?” (QS. Al-Ankabut 29:2). Ujian adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita kembali mengandalkan-Nya, bukan diri kita sendiri.
Hati yang Lalai
Kehidupan duniawi sering kali membuat hati lalai. Ketika hati dipenuhi kecintaan terhadap hal-hal duniawi, ruang untuk Allah dalam hati menjadi sempit. Dalam hadits Qudsi, Allah Swt berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesombongan Diri
Kesombongan dapat menjadi penghalang seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang merasa cukup dengan dirinya sendiri dan enggan mengakui kelemahan di hadapan Allah akan sulit merasakan kedekatan dengan-Nya.
Kemudian, bagaimana cara Mendekatkan Diri Kembali kepada Allah?
Jika kita merasa jauh dari Allah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk kembali merasakan kedekatan dengan-Nya:
- Taubat dan Istighfar: Mohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan berjanji untuk memperbaiki diri.
- Perbanyak Ibadah: Tingkatkan kualitas salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.
- Renungkan Kebesaran Allah: Lihatlah tanda-tanda kebesaran-Nya di sekitar kita.
- Jaga Prasangka Baik: Yakinlah bahwa Allah selalu mencintai hamba-Nya yang ingin mendekat.
- Bersabar dan Bersyukur: Hadapi ujian dengan kesabaran dan selalu bersyukur atas nikmat-Nya.
Allah tidak pernah benar-benar menjauh dari hamba-Nya. Justru, Allah selalu menunggu hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya dengan penuh keikhlasan. Jika kita merasa jauh dari Allah, mungkin inilah saatnya untuk introspeksi diri, meningkatkan kualitas iman, dan meraih cinta-Nya yang sejati. Allah Swt adalah Dzat Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan Dia selalu membuka pintu ampunan bagi siapa saja yang ingin kembali. Keterangan tersebut dalam Al Qur’an berbunyi, “Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah.‘” (QS. Az-Zumar: 53)