LENSAISH.COM, KUDUS – Lensaish.com mengadakan acara Pelatihan Penulisan Artikel Populer pada Ahad (22/12/2024) secara daring. Terhitung sebanyak 22 peserta yang terdiri dari tim redaksi Lensaish.com dan anggota Lensaish Community mengikuti agenda ini.
Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan menulis artikel populer kepada para peserta, terutama pada teknik, struktur, dan kiat-kiat penulisan.
Harish Ashfa El Hakim, selaku Pemimpin Redaksi Lensaish.com dan Ketua Umum Lensaish Community menekankan pentingnya skill menulis di era modern.
“Saat ini menulis artikel menjadi salah satu skill yang dibutuhkan di dunia kerja profesional, mulai dari sektor pendidikan hingga kini perusahaan besar. Maka harapannya dengan pelatihan ini semoga kita tergerak untuk menjadi penulis, bukan hanya menjadi pembaca tulisan saja,” terang Harish dalam sambutannya.
Moh. Jamalul Lail sebagai narasumber sekaligus Manajer Redaksi Lensaish.com & Mentor Lensaish Community juga menyampaikan hal yang senada.
“Menulis adalah sarana untuk mendialogkan gagasan dan menterapikan pola pikir. Selain itu menulis juga merupakan bukti nyata dari proses membaca. Jadi, seseorang termasuk berhasil membaca jika ia mampu menuliskan apa yang telah ia baca,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jamal menambahkan teknik penulisan artikel yang efektif.
“Dalam menulis artikel, terdapat struktur yang terdiri dari judul, pendahuluan, isi dan penutup. Dalam menentukan judul, tekniknya harus dibuat semenarik mungkin. Kemudian pendahuluan dibuat menggunakan formula seperti what, how, so what? dan sebagainya. Adapun isi artikel berisi penjelasan dari masalah yang dibahas. Terakhir, penutup berisi kesimpulan atau penegasan ulang,” tambahnya.
Kemudian dalam pelatihan tersebut, peserta juga belajar mengenai cara mengembangkan paragraf, contoh media target publikasi, starter pack menulis artikel, dan beberapa website untuk akses E-Book gratis.
Setelah pemaparan materi selesai, berlanjut sesi dialog interaktif. Salah satu peserta pelatihan, Roiha menanyakan cara mengetahui jika suatu artikel memuat tulisan AI dan solusi mengatasi stuck saat menulis.
Jamal selaku narasumber menjawab, “tulisan AI cenderung kaku dan formal dibandingkan tulisan manusia. AI juga terkadang tidak bisa mendeteksi bahasa lokal. Cara melihat hasil tulisan tersebut menggunakan AI bisa memakai Zero GPT. Kemudian untuk mengatasi stuck menulis bisa dengan memperbanyak membaca.”
Di akhir sesi, Jamal berpesan kepada peserta sebagaimana mengutip pernyataan dari Pramoedya Ananta Toer, “orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (LA/NLM/JL)