Menelusuri Jejak Eksotisme Pesantren di Indonesia

LENSAISH.COM – Pesantren merupakan lembaga tertua di Indonesia yang didirikan oleh para kiai atau ulama. Pesantren didirikan dalam rangka mendidik masyarakat untuk memahami dan melaksanakan ajaran islam, dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai way of life (baca; pendangan hidup

Pesantren adalah lembaga pendidikan yang pada awalnya mendapat sedikit perhatian dari pemerintah. Mulai dari Indonesia sebelum merdeka, kemudian merdeka sampai dengan orde baru, pesantren dimarginalkan oleh pemerintah dalam berbagai hal. Namun, pesantren mengalami perkembangan sejak berpuluh-puluh tahun lamanya masih bertahan dan tetap eksis hingga sekarang.

Pesantren sudah terbukti dalam sejarah segala zaman, pesantren sangat berpengaruh bagi kemajuan bangsa. Pesantren menjadi garda terdepan dalam pembangunan bangsa. Sebab, berdasarkan fakta-fakta historis, pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan sejak zaman kolonial, era kemerdekaan sampai zaman modern sekarang ini.

Keterlibatan Pondok Pesantren dalam membentuk dan mencerdaskan bangsa sangat besar. Untuk merespon perkembangan dinamika zaman yang terus melaju cepat, maka sangat dibutuhkan pesantren yang peka zaman. Pesantren diminta terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Adaptasi itu antara lain berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, melengkapi keunggulan santri di bidang ilmu agama

Realita kini menunjukkan animo masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan anaknya di lingkungan Pendidikan Islam. Kini Pendidikan Islam semakin hari semakin baik, semakin mendapat tempat di masyarakat. Semua ini terjadi karena prestasi Pendidikan Islam semakin hari semakin bagus, meskipun tantangan kita semakin banyak, seperti masih banyaknya masyarakat kita yang pemahamannnya tentang Pendidikan Islam belum sempurna.

Mengetahui pendidikan Islam juga tidak diketahui secara komprehensif dan hanya secara parsial, namun mereka semakin percaya kepada pendidikan Islam. Memang masih ada image bahwa pendidikan Islam itu adalah pendidikan kelas dua, tapi seiring dengan prestasi yang diraih, image ini semakin hari semakin mengecil.

Kontribusi Pesantren dalam Pembangunan dan Kemajuan Bangsa

Selama ini pesantren bagaikan obor dan penerang bangsa yang menanamkan pemahaman agama yang benar yaitu Islam yang rahmatan lil alamin dalam berperan untuk pembangunan dan kemajuan bangsa. Untuk itu kelestarianya harus tetap dijaga. Sejalan dengan itu, pesantren memiliki andil yang besar dalam peradaban pendidikan bangsa Indonesia.

Peradaban dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan, pendidikan tanpa orientasi budaya akan gersang nilai-nilai luhur, begitupula sebaliknya. Pesantren memiliki beberapa peranan penting dalam dunia pendidikan. Seperti peranan keagamaan dalam pelaksanaanya pendidikan pesantren melalui proses pembinaan, pengetahuan, sikap, dan kecakapan. Kemudian, pesantren juga mempunyai peran besar dalam memobiliasi masyarakat

Baca Juga  Buat Kamu yang Masih Insecure Bacaan Latin, Coba Baca Ini

Bagi masyarakat tertentu beranggapann bahwa pendidikan agama sangat dibutuhkan, kecenderungan memberikan kepercayaan pendidikan hanya kepada pesatren hal ini sebab usaha pendidikan mereka lebih memilih pesantren daripada yang lain. Selain itu, pesantren ikut andil dalam pembinaan mental dan keterampilan (life skill). Pesantren tidak hanya mengajarkan kajian agama saja, melainkan juga diberi pembinaan terhadap mental dan sikap para santri untuk hidup mandiri, memiliki ketermpilan dan berjiwa entreprenuership.

Pesantren tidak hanya sekadar pandai ilmu agama saja, tetapi juga mampu beradaptasi dan peka terhadap lingkungan masyarakat sekelilingnya, selain itu, apalagi di era ini merupakan era milenial. Maka, pesantren harus mampu menjelaskan dan memberi pengertian pada masyarakat, khususnya anak-anak muda tentang bagaimana beragama yang baik dalam konteks membangun serta memajukan bangsa.

Peran itu dibutuhkan untuk memperkuat bangsa dan negara. Apalagi akhir-akhir ini terjadi radikalisme yang kebanyakan pengikutnya anak-anak muda dengan pengetahuan agama yang minim. Mereka melakukan apa saja bertopeng jihad seolah-olah membela agama. Di sinilah tugas pesantren untuk menjelaskan kepada anak-anak muda bagaimana membangun serta memajukan bangsa.

Tokoh Besar Tumbuh dari Pesantren

Tidak bisa dipungkiri, pesantren banyak berperan serta andil dalam berjuang dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di samping itu pesantren di balik berabad-abad lamanya perkembangan pesantren lahirlah dari rahim pesantren tokoh-tokoh penting yang memainkan peranan penting dalam khazanah intelektual Islam bahkan kontribusi tokoh dari pesantren telah membawa kemerdekaan bangsa Indonesia. Keberhasilan pesantren dalam mendidik akhirnya melahirkan tokoh-tokoh besar di kancah nasional maupun internasional. Peran pesantren dalam pembangunan bangsa sudah tidak diragukan lagi.

Pikiran maupun tenaga yang telah pesantren curahkan kepada bangsa ini tidak sedikit pula santri yang menjadi sosok pemimpin yang memiliki pengaruh strategis maupun pemimpin yang berintegritas. Keberhasilannya paling tidak dapat dilihat dari banyaknya pemimpin di negeri ini yang dilahirkan dari pesantren.

Berikut sejumlah nama yang fenomenal, sebut saja Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden RI ke-4), Emha Ainun Najib (Cak Nun) beliau dikenal masyarakat sebagai tokoh intelektual, seniman, sastrawan dan budayawan, kemudian ada Gus Mus atau KH. Mustofa Bisri, Quraish Shihab, Jenderal Sudirman, RA. Kartini, dan masih banyak yang lain.

Baca Juga  Kesalahan yang Sering Terjadi: Ternyata Ma' al-Barod Bukan Air Embun, Lantas apa?

Mereka dinilai tangguh dan mampu mengembangkan dirinya dalam bidang ilmu agama Islam, juga memiliki kepekaan terhadap masalah sosial dan lingkungan. Itulah beberapa alumni pesantren yang mendapat legitimasi dari masyarakat sebagai ulama atau cendekiawan.

Jauh sebelum itu, dari pesantren telah lahir juga tokoh-tokoh yang memainkan peran penting dalam khazanah intelektual islam. Dalam sejarah intelektual pesantren, kita pernah mendengar tokoh bersarung, tapi intelektualnya tidak bersarung, bahkan merambah membahana keilmuannya di seantero dunia seperti beliau adalah Syekh Nawawi Al Jawi beliau merupakan seorang pemikir islam yang bereputasi tinggi dengan keintelektualannya yang diakui dunia internasional, Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari dan lain sebagainya.

Kaderisasi Santri Aset Vital Bangsa

Realita kini menunjukan bahwa Indonesia dihadapkan pada permasalahan keagamaan yang menyalahi semangat berdirinya bangsa ini. Kasus intoleransi agama, radikalisme dan faham Khilafah Islamiyah merupakan masalah faktual yang dapat mengganggu keutuhan NKRI. Sejalan dengan itu, peran kiai dan santri sangat dibutuhkan, salah satu tugas kiai dan santri adalah memberikan penjelasan yang benar soal agama kepada masyarakat umum.

Pelajaran agama, menurut Prof. Dr. Phil. Komaruddin Amin Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama bahwa jika pelajaran agama kalau diajarkan mereka yang tidak pernah belajar agama sebagai disiplin ilmu, dikhawatirkan memberikan pelajaran agama yang tidak benar, selain berpotensi menyimpang juga bisa memunculkan intoleransi. Agama sebagai instrumen kohesi (perekat) sosial yang mengajarkan kita menciptakan kehidupan bersama, saling menghormati, dan agama dapat menjelaskan keragaman kehidupan.

Regenerasi santri dengan kiai merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Sebab semakin lama orang yang benar-benar paham soal agama atau ulama semakin berkurang karena bertambahnya usia. Keberadaan pesantren tak lain sebagai pencetak para santri yang berkompeten dibidang agama, seperti inilah keberadaan santri diharapkan dapat menjadi pemegang tongkat estafet kepemimpinan para ulama atau kiai di masa yang akan datang. Guna menjaga keutuhan dan mempertahankan dari para pendahulunya, yang mana semakin ke depan tantangan dan tuntutan persoalan zaman semakin kompleks.

Baca Juga  Fenomena Kiai Google

Ulama harus dilahirkan dari pesantren agar ilmu tidak hilang dan tetap lestari. Tentunya akan menghasilkan ulama yang mempuyai sanad keilmuan yang jelas pula. Jangan sampai santri penerus kiai seperti fenomena akhir-akhir ini sebagian ustadz maupun kiai belajar dari google baru beberapa saat kemudian sudah berani mendalil dan memberi hukum, sehingga keilmuannya tidak mempunyai sanad yang jelas bahayanya hal seperti ini bisa menyesatkan banyak orang. Peran pesantren jelas sangatlah penting, sebab tugas ulama adalah melahirkan ulama pula.

Banyak alasan mengapa santri menjadi salah satu modal dasar yang akan menjawab segala persoalan maupun tantangan bangsa kedepan, di samping karena metode pengajaran atau pendidikan pesantren, santri juga memiliki sikap atau pola pikir yang telah ditanamkan sejak di pesantren. Sebab itu, peran pesantren sebagai pusat pengkaderan ulama harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin, sehingga lulusan pesantren bisa menjadi solusi dalam permasalahan agama dan bangsa.

Pesantren, Tempat Ajarkan Ilmu Hidup

Di dalam pesantren proses pendidikannya 24 jam, semuanya penuh dengan tuntunan. Bagi seorang santri harus paham betul di pesantren tidak hanya diajarkan ilmu agama saja meski itu titik beratnya. Tapi yang tak kalah penting, pesantren mengajarkan ilmu hidup. Ilmu hidup itu macam-macam, di antaranya adalah kedisiplinan, itu akan dipakai saat kita berada di mana-mana. Dengan adanya jadwal pesantren yang teratur itu, kita bisa membayangkan kita akan apa, itu adalah cara kita mempersiapkan diri agar saat memasuki tahapan berikutnya kita sudah siap, dan agar bisa lebih baik dari yang lain, terlebih kita akan hidup di masyarakat dengan kompetisi yang ketat.

Selain itu di pesantren kita belajar mensikapi perbedaan, kita akan menghadapi keragaman. Di pesantren kita terbiasa dengan perbedaan, perbedaan pola pikir dan perbedaan budaya. Di sisi lain, kontribusi pesantren membuktikan berhasil memberi wawasan luas, karena perbedaan adalah sunnatullah. Maka dari itu santri yang belajar di pesantren harus memanfaatkan betul waktu belajar di pesantren.

Penulis: Harish Ashfa El Hakim (CEO Aish Media Group)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *