Menemukan Jati Diri melalui Perjalanan Berliku di Masa SMA dan Kuliah

LENSAISH.COM – Pencarian jati diri adalah salah satu fase kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kebingungan. Banyak yang percaya bahwa jati diri terbentuk seiring waktu, pengalaman, dan pertambahan usia. Namun, masa-masa paling krusial dalam proses ini sering kali terjadi pada masa sekolah menengah atas (SMA) hingga perguruan tinggi (kuliah).

Masa SMA: Awal Pencarian

Masa SMA adalah titik awal transisi yang penuh dengan perubahan. Pada usia ini, kita mulai mengenal dunia luar lebih luas, bertemu dengan beragam pemikiran, dan mulai mempertanyakan siapa diri kita sebenarnya. Inilah masa di mana kita sering merasa labil, mudah terpengaruh oleh teman, lingkungan, atau bahkan ekspektasi orang tua.

Pertanyaan seperti “Apa tujuan hidup saya?”, “Apakah saya ingin mengikuti jejak keluarga atau memilih jalan sendiri?” mulai muncul. Walau sering kali membingungkan, masa ini adalah momen penting bagi tumbuhnya benih-benih kesadaran diri.

Baca Juga  Dua Mata Pisau Media Digital Terhadap Budaya Lokal

Eksplorasi Lebih Dalam saat Kuliah

Memasuki masa kuliah, tantangan pencarian jati diri semakin besar. Kita dihadapkan pada kebebasan yang lebih luas sekaligus tanggung jawab yang lebih berat. Di sini, banyak kesempatan untuk menggali minat, bakat, serta menentukan arah hidup.

Kuliah bukan hanya tentang akademik, tetapi juga eksplorasi nilai-nilai pribadi, membangun hubungan, dan merancang impian besar. Pilihan-pilihan yang kita buat di masa ini menjadi penentu penting dalam perjalanan hidup ke depan.

Belajar dari Kesalahan

Proses mencari jati diri tidak selalu mulus. Tekanan dari keluarga, standar sosial, hingga rasa tidak percaya diri sering kali menjadi hambatan. Tidak jarang, kita mengambil keputusan yang salah dan merasa terpuruk. Namun, dari kesalahan dan kegagalan inilah kita belajar banyak hal tentang diri sendiri.

Baca Juga  Dua Mata Pisau Media Digital Terhadap Budaya Lokal

Di SMA dan kuliah, kita belajar membuat pilihan, menghadapi konsekuensinya, dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil. Setiap pengalaman, baik pahit maupun manis, menjadi bagian penting dalam membentuk karakter dan jati diri kita.

Jati Diri, Proses Panjang Tanpa Batas Waktu

Penting untuk disadari bahwa pencarian jati diri bukanlah proses instan atau terbatas pada usia tertentu. Masa SMA dan kuliah memang menjadi fase signifikan, tetapi pencarian ini terus berlangsung sepanjang hidup.

Pada akhirnya, jati diri bukan hanya tentang “menemukan siapa kita,” tetapi juga bagaimana kita menerima, menghargai, dan terus memperbaiki diri melalui perjalanan hidup yang berliku. Setiap langkah, termasuk kegagalan sekalipun, memiliki peran penting dalam membentuk siapa kita di masa depan.

Baca Juga  Review Buku "Garis Waktu" Karya Fiersa Besari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *