LENSAISH.COM – Ujian Nasional (UN) pernah menjadi ujian besar yang menentukan masa depan siswa di Indonesia. Setelah sempat dihapuskan pada 2020, pemerintah kini tengah mempertimbangkan untuk menghidupkannya kembali sebagai alat evaluasi pendidikan. Wacana ini memunculkan perdebatan hangat di kalangan pendidik, siswa, hingga orang tua, menimbulkan berbagai argumen baik pro maupun kontra.
Sekilas tentang Ujian Nasional
UN pertama kali diperkenalkan sebagai cara untuk menstandarisasi pencapaian akademik siswa di seluruh Indonesia. Namun, pelaksanaannya menuai banyak kritik karena dinilai terlalu menekan siswa dan terlalu berfokus pada hasil, bukan proses belajar. Penghapusannya digantikan oleh Asesmen Nasional, yang dianggap lebih holistik. Kini, muncul kembali ide untuk mengembalikan UN, yang membawa berbagai dampak.
Pro Ujian Nasional
1. Standarisasi Pendidikan
UN dapat menjadi alat untuk menyamakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Pemerintah bisa memetakan daerah yang memerlukan perhatian khusus untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2. Motivasi Siswa
Ujian yang jelas dan terukur sering menjadi dorongan bagi siswa untuk belajar lebih giat demi mencapai target.
3. Evaluasi Sistem Pendidikan
Hasil UN bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dan sekolah untuk memperbaiki kurikulum serta metode pembelajaran.
Kontra Ujian Nasional
1. Tekanan Psikologis
UN dikenal memicu kecemasan yang besar di kalangan siswa. Banyak siswa yang merasa stres hingga berdampak pada kesehatan mental mereka.
2. Pembelajaran yang Terfokus pada Hasil
Guru cenderung hanya mengajarkan materi yang diujikan, sehingga siswa kehilangan kesempatan untuk memahami konsep secara mendalam.
3. Ketidakadilan Akses Pendidikan
Siswa dari daerah terpencil sering kali kesulitan bersaing dengan mereka yang berada di kota besar karena keterbatasan fasilitas dan kualitas pengajaran.
Dampak Jika UN Dikembalikan
1. Penyesuaian Kurikulum
Pengembalian UN akan membuat kurikulum sekolah berubah, berfokus pada persiapan ujian.
2. Kesiapan Infrastruktur
Pemerintah harus memastikan fasilitas dan sumber daya di semua daerah, termasuk di pelosok, mencukupi untuk pelaksanaan UN.
3. Sinergi dengan Asesmen Nasional
Jika UN kembali, Asesmen Nasional tetap perlu dipertahankan sebagai pelengkap agar evaluasi pendidikan lebih menyeluruh.
Menghidupkan kembali Ujian Nasional adalah langkah besar yang membawa peluang dan tantangan. UN bisa menjadi alat untuk standarisasi dan evaluasi pendidikan, tetapi juga berisiko membebani siswa secara psikologis. Untuk itu, diperlukan pendekatan yang tepat agar pendidikan Indonesia tidak hanya menghasilkan siswa berprestasi, tetapi juga individu yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri.