Mengintip Perjalanan Perajin Batok Kelapa Asal Kudus hingga Tembus Pasar Internasional

LENSAISH.COM, KUDUS – Kerajinan tangan yang terbuat dari tempurung kelapa yang dibuat oleh pengrajin asal Desa Ngemplak Wates, Undaan Kabupaten Kudus.

Pemilik usaha kerajinan batok craft asal Desa Ngemplak, Tiar Bachroni tidak hanya membuat satu jenis kerajinan batok, melainkan beraneka macam bentuk mulai dari lepak, cangkir, sendok, piring, irus sayur, jam, dinding, celengan, vigura, dan gantungan.

Tiar menyebut telah merintis usaha kerajinan dari batok kelapa dari tahun 2012 ketika masih duduk dibangku SMA. Bermula ketika ada batok kelapa tetangga yang dibakar & dibuang sia-sia.

Baca Juga:

“Saya melihat kok sayang sekali batok kelapanya dibakar akhirnya saya inisiatif memanfaatkan batok kelapa untuk sebuah kerajinan yang unik dan saat itu saya membuat gantungan kunci menggunakan alat seadanya dengan gergaji besi dan amplas manual,” ujar pemilik kerajinan batok craft pada Rabu, (11/8/2021).

Baca Juga  Dirgahayu Republik Indonesia Ke-76, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh

Tiar pun berusaha memanfaatkan batok kelapa milik tetangganya tersebut untuk menjadi aneka gantungan kunci, yang kemudian dijual disekolahan.

“Setelah saya kuliah tahun 2011 pertengahan saya berhenti dan memulai lagi usaha ini pada tahun 2017 dan sampai sekarang, setelah lulus kuliah dengan gelar sarjana hukum tapi saya lebih memilih untuk melanjutkan kerajinan saya yang sempat tertunda”. Ungkapnya

Baca Juga:

Kini Tiar, sudah memiliki tempat produksi galeri sendiri serta pasar-pasar yang disetor produknya untuk dijual, dalam pemasaran produk usahanya tiar memanfaatkan melalui media sosial seperti facebook dan instagram.

Meskipun begitu, penjualan batok kelapa tidak hanya dijual disekitar Kudus saja, melainkan hingga di sejumlah kota di Kalimantan, Sumatera, dan sebagainya bahkan sampai Eropa.

Baca Juga  Tips Membangun Vision Principle atau Prinsip Masa Depan

Untuk harga jual kerajinan dari bahan tempurung kelapa ini dibandrol mulai dari Rp.1000 rupiah berupa gantungan kunci.

Kemudian, untuk perabotan rumah tangga bisa mencapai 1 juta sesuai ukuran dan tergantung tingkat kesulitan nya. (LA/HA)

  • Kontributor: Wahyu Nur Solekah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *