Menyambut Cahaya Ramadhan

LENSAISH COM – Mentari mulai memancarkan sinarnya di antara celah jendela itu, diiringi dengan embun pagi yang menyejukkan jiwa. Pagi yang cerah menambah harmoni alam, udara sejuk menjelang bulan Ramadhan menyapa Aqila yang termenung di depan teras. Membawa aroma tanah yang basah setelah hujan semalam.

Aqila memandang ke seluruh bunga yang ada ditaman, hatinya berdebar penuh semangat. Sebentar lagi, bulan yang paling dirindukannya akan tiba, yaitu bulan Ramadhan.Dirumahnya yang sederhana, kesibukan mulai terasa. Ibu Aqila sibuk menata peralatan dapur, memastikan semuanya bersih dan siap digunakan untuk memasak. Ayah Aqila membersihkan halaman rumah dan mencabuti rumput liar yang tumbuh di antara bebatuan.

Kakak Aqila, yaitu Hasan membantu mendekorasi ruang tamu dengan hiasan bertema islami yang mereka buat sendiri dari kertas warna-warni. Aqila sendiri bertugas membersihkan kamarnya.Sambil menyapu lantai, pikirannya melayang pada kenangan bulan Ramadhan tahun lalu. Ia ingat betul bagaimana semangatnya untuk belajar berpuasa penuh. Meskipun, terkadang godaan es buah dan gorengan di sore hari terasa begitu berat.

Baca Juga  Semangat Baru di Awal Tahun

la juga ingat bagaimana bahagianya saat ia bisa Ikut shalat tarawih berjamaah di masjid bersama teman-temannya. Pada sore hari, Aqila dan ibunya pergi ke pasar untuk membeli kurma dan buah-buahan segar. Di pasar juga sudah ramai di penuhi orang-orang yang juga siap menyambut bulan Ramadhan. Suara tawar menawar dan riuh rendah bercampur obrolan menjadi satu, menciptakan suasana yg khas dan meriah.

Malam harinya, setelah shalat Isya, Aqila dan keluarganya berkumpul di ruang tamu. Ayah Aqila membuka Al-Qur’an dan mulai membaca beberapa ayat tentang keutamaan bulan Ramadhan. Suara Ayahnya yang Sangat merdu dan penuh penghayatan membuat hati Aqila terasa begitu tenang. Setelah itu, mereka saling bermaaf- maafan, membersihkan hati dari segala kesalahan dan prasangka buruk.

Baca Juga  Negeri Kecil yang Tumbuh Terbatas

“Alhamdulilah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan” kata Ayah Aqila dengan senyum hangat. “Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kesempatan untuk menjalankan Ibadah puasa dengan sebaik-baiknya”.Aqila mengangguk, matanya seakan berbinar dan ia sudah tidak sabar lagi untuk menyambut cahaya Ramadhan yang penuh berkah serta ampunan, ia Ingin menjadikan bulan Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya, dengan lebih rajin membaca Al-Qur’an, memperbanyak sedekah, dan menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik.

Malam itu, Aqila tidur dengan hati yg penuh sukacita, ia mulai bermimpi tentang masjid penuh dengan jama’ah shalat tarawih, suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur’an, serta kehangatan kebersamaan keluarga saat berbuka puasa, ia sekarang sudah tahu bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa, bulan yang Selalu dirindukan oleh setiap muslim. Dan kini, bulan Ramadhan sudah mulai menampakan pesona serta hawanya, dengan segala kebaikan dan keberkahan nya.

Baca Juga  Sekolah: Harapan di Ujung Negeri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *