oleh

Pembelajaran Blended, Upaya Menghidupkan Pendidikan di Masa Pandemi

LENSAISH.COM – UIN Walisongo Semarang selenggarakan Kuliah Blended pada 11 Oktober hingga 17 Desember 2021.

Hal ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa semester 1, 3, praktikum dan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara daring.

Hal ini tertera pada Surat Pemberitahuan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas bertanda tangan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag. yang diterbitkan pada tanggal 3 September 2021 lalu.

Pemberitahuan tersebut berdasarkan pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Nomor B-2721.1/DJ.I/PP.00.9/08/2021 tentang Penyelenggaraan Perkuliahan Perguruan Tinggi Keagamaaan Islam Tahun Akademik 2021/2022 Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Baca juga:

Kuliah Blended adalah sistem perkuliahan yang dilaksanakan dengan dua metode dalam satu waktu, yakni secara online dan secara offline. Inti dari perkuliahan Blended ini adalah agar interaksi sosial antara mahasiswa dan dosen tidak mati.

Baca Juga  Personality Development and Leadership Menjadi Topik Pembuka Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga

Karena bagaimana pun, kehidupan berupa pembiasaan hidup berdampingan dengan Covid-19 harus tetap berlanjut dan pengembangan semua bidang harus diselaraskan dengan penanganan Covid, tak terkecuali di bidang pendidikan.

Seperti yang terlihat secara nyata saat ini, bahwa untuk menghilangkan Covid-19 tidak bisa dilakukan secara tuntas dalam waktu yang cepat. Pelaksanaan Kuliah Blended termasuk dalam salah satu upaya agar dunia pendidikan tidak mati. Macetnya perkembangan dalam dunia pendidikan pun dapat dipastikan akan mempengaruhi atau menghancurkan perkembangan di bidang lain.

Baca juga:

UIN Walisongo Semarang mengambil keputusan untuk melaksanakan Kuliah Blended agar mahasiswa yang belum pernah melihat kampus dapat secara langsung melihat dan menikmati fasilitas kampus yang sudah disediakan. Hal ini diupayakan karena tidak mungkin mahasiswa dari pertama kali mendaftar kuliah hingga lulus melakukan perkuliahan secara daring tanpa pernah menghirup udara kampus dan menyapa dosen-dosennya secara langsung.

Baca Juga  Ciptakan Aura Positif, Ini Manfaat Zakat Secara Sosial

Selain tujuan mengupayakan pendidikan agar tidak mati di masa pandemi ini, UIN Walisongo memiliki tujuan tersirat dalam terlaksananya program Kuliah Blended ini, yakni terjalin dan terjaganya komunikasi langsung antar mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus. Karena bagaimanapun teknologi tidak akan mampu menggantikan rasa yang terjalin dari komunikasi secara langsung.

Intinya, Covid-19 ini harus dihadapi dengan segala ikhtiar. Dalam situasi seperti ini, memang saling menerima dan mengerti keadaan tidak hanya perlu dilakukan oleh pimpinan dan dosen saja, tetapi juga terletak pada mahasiswa. Kerjasama sangat diperlukan agar segala bentuk upaya yang dilakukan tidak terjadi dan dijalani secara sia-sia.

Baca juga:

Baca Juga  Siapkan Investor Sukses, KSPM Walisongo Gelar Seminar Pasar Modal

Kuliah Blended ini akan bisa berjalan efektif apabila dosen dan mahasiswa sama-sama mau memahami efektivitas pembelajaran luring dan daring ini. Mampu melihat dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari sistem pembelajaran ini kemudian digabungkan dengan hal-hal positif yang dilakukan adalah salah satu bentuk kecil untuk mencapai pembelajaran yang lebih baik dari hari ke hari.

Untuk mengukur kesuksesan kuliah Blended yang dilakukan dapat dilihat apabila telah terjadi peningkatan di sektor pendidikan setelah pelaksanaannya. Karena jika pada bidang pendidikan sudah mengalami peningkatan dan menunjukkan kemajuan, sudah pasti bidang-bidang yang lain pun akan turut maju dan berkembang.

  • Penulis: Karmilyati
  • Editor: Fikri Ainul

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *