Pengendalian Pergaulan Bebas Terhadap Remaja, Begini Tanggapan Mereka

LENSAISH.COM – Remaja dan pergaulan bebas merupakan paket komplit yang sudah mendarah daging bagi kaula muda. Arti bebas yang sesungguhnya bagi anak muda adalah merdeka dari tuntutan zaman dan tidak mau dikekang oleh suatu aturan atau norma sosial yang berlaku pada masyarakat pada umumnya.

Siapa yang mampu bertahan dalam ketaatan dan hal positif, dialah pemenang pergaulan bebas yang sesungguhnya.

Hangout, mabuk-mabukan, seks bebas, bahkan menjadi seorang pemakai dan pecandu narkoba bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu untuk dijauhi setiap remaja.

Padahal semestinya sebagai manusia makhluk Tuhan yang diciptakan secara sempurna karena diberikan akal dan nafsu, harus mampu mengelola dan menelaah atas segala perbuatan dan dampak-dampaknya. Bukan hanya mementingkan kesenangan belaka yang membuatnya tersesat dan menyesal diakhir perbuatan sendiri.

Baca Juga:

Banyak tanggapan dan respon untuk seorang remaja dan pergaulan bebasnya, di antaranya hasil wawancara singkat oleh beberapa remaja. Seperti inilah remaja memaknai arti “remaja dan pergaulan bebas” serta bagaimana cara mereka menyikapi pergaulan bebas yang lagi trend dikalagan remaja seusianya.

Baca Juga  MA NU 01 Banyuputih, Gerakkan Literasi Dengan Perpustakaan

Apa arti “remaja” dan “pergaulan bebas” menerutmu?

  • “Bagi saya masa remaja merupakan masa di mana sering dikatakan identik dengan perubahan pola pikir, mindset, paradigma kehidupan, dan proses pada perubahan psikologis untuk memberi kesan dan pesan yang positif,” tulis Faida Maulida (19) Mahasiswi Universitas Jember.
  • Arum (18) penulis novel solo Tsabita Syifa Arumi mengatakan bahwa remaja merupakan massa peralihan seorang anak balita menuju kedewasaan. “Usia remaja dimulai seseorang itu berusia 12-24 tahun. Massa di mana seseorang sedang sibuk untuk mencari jati diri mereka yang sesungguhnya.”

Berikutnya, bagaimana sikap kamu sebagai seorang remaja terhadap pergaulan bebas?

  • “Saya akan lebih selektif dalam memilih teman sehingga saya dapat terhindar dari pergaulan bebas dan dapat membentuk lingkaran pertemanan yang dapat membawa saya ke arah yang lebih baik. Saya juga akan lebih memperdalam pengetahuan tentang keagamaan yang bertujuan untuk memperkuat iman agar tidak mudah terjerat pergaulan bebas yang dilarang oleh agama.” Alumni SMAN Unggul Aceh Selatan.
  • Berorganisasi dan bergaul dengan teman-teman yang mampu mengajak kita menuju jalan yang benar serta tidak membawa kita dalam hal yangmelanggar norma,” tulis Devi Liana alumni MA Silahul Ulum tahun 2021.
  • Nadhif Fajrul Minan (17), ketua OSIS tahun 2020/2021 menulis bahwa cara menyikapi remaja terhadap pergaulan bebas dengan, “berusaha untuk memanagement sikap, pergaulan dan tingkah laku dalam berpola pikir menghadapi keterbukaan antara positif dan negatif yang selalu menjadi sesuatu yang bersanding dengan adanya pemilihan kepositifan dalam diri kita itu menunjukkan anda ke dalam kebenaran yang sesungguhnya.
  • Alumni SMAN 01 Situbondo mengutarakan jawabannya lewat pesan wathsapp bahwa, “Sikap yang saya lakukan adalah membatasi pola pikir saya tentang lingkungan berteman, karena sebenarnya kita boleh berteman dengan orang-orang tanpa membedakan pandangan orang terhadapnya. Namun, kita juga harus tau sudah sejauh mana lingkungan kita. Kita juga harus bisa membedakan mana lingkungan yang baik dan buruk untuk diri kita.”
  • Juga Fitria putri muslimah MA Silahul Ulum tahun 2021 mengatakan bahwa, “mengendalikan diri dan membangun komunikasi asertif.” Adalah cara untuk menyikapi pergaulan bebas di era sekarang.
Baca Juga  11 Momen Biasa Yang Jadi Tanda Kamu Udah Dewasa

Nah, dari beberapa tanggapan dan opini dari ara narasumber dapat disimpulkan bahwa, remaja merupakan perubahan pola pikir untuk mencari jati diri mereka yang sesungguhnya. Sedangkan cara menyikapi remaja terhadap pergaulan bebas di era sekarang adalah dengan menjalin hubungan dan melakukan sesuatu hal yang positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *