Penguatan Kompetensi Konselor Sebaya sebagai Solusi Permasalahan Antar Sesama

LENSAISH.COM, SEMARANG – Dosen Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar Forum Group Discussion (FGD) Karya Pengabdian Dosen tahun 2022.

Dengan mengusung tema “Penguatan Kompetensi Konselor Sebaya melalui Counseling Skill di Rumah Konseling Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang pada Ahad, (14/08/2022).

Kegiatan yang di nahkodai oleh Dra. Maryatul Kibtiyah, M.Pd. ini merupakan bentuk dari pengabdian Dosen BPI kepada masyarakat dan di hadiri oleh Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA serta para santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan.

Kegiatan yang di dampingi oleh Komarudin, M.Ag dan Ayu Faiza Algifahmy, M.Pd. ini mengahdirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni Ade Sucipto, S.Sos, M.Pd. Selain itu, melibatkan juga salah satu mahasiswa BPI angkatan 2018, Ade Vinna Pandu Winata.

Baca Juga  KSM 2021 Integrasikan Sains dan Islam Siap Go International

Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pengabdian Dosen BPI ini dengan penguatan kompetensi konselor sebaya.

Konselor Sebaya merupakan hal penting bagi para santri, karena setiap santri pasti memiliki permasalahan. Oleh karena itu, kita harus menerapkan konseling skill, dimana nantinya setiap santri bisa membantu temannya dalam menyelesaikan persoalan yang di hadapi oleh sebaya. Konseling sebaya sangat di butuhkan di era santri saat ini, karena menjadi santri untuk mengatasi permasalahan tidak bisa langsung dengan pengasuh nya.

“Bahkan santri tidak berani untuk berbicara dengan pengasuh pondok, takdzim sangat di tekankan pada setiap santri pondok pesantren, seperti yang di terapkan oleh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan,” ungkapnya.

Baca Juga  Ciptakan Loyalitas Konsumen, Harish Ashfa: Kunci Branding adalah Konsistensi Promosi

Lebih lanjut, beliau menekankan untuk para santrinya agar takdzim kepada Kyai. Konseling sebaya ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada santri.

Hal senada juga di sampaikan oleh salah satu santri Pondok Pesantren Fadlul Fadhlan, Asfiah. Ia menyebut acara ini sangat bermanfaat di ranah santri, karena santri sangat membutuhkan Konseling sebaya. Apalagi dalam pondok, dengan keadaan bersama-sama, pasti ada problematika yang terjadi pada setiap santri.

“Terkadang kita bingung ketika teman kita sendiri curhat kepada kita, untuk solusi yang baik seperti apa, dalam menangani masalah tersebut,” pungkasnya. (LA/HA/AV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *