LENSAISH.COM – Apa itu social entrepreneur? Emang penting gitu yah? Kok sampai harus ditanamkan segala?
Pengertian sederhana dari social entrepreneur adalah seseorang yang mengerti permasalahan sosial.
Lalu, orang itu menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social change), terutama meliputi bidang kesejahteraan pendidikan dan kesehatan.
Seperti gimana itu prosesnya?
Jadi saya ngasih 2 contoh saja hal yang bias dikategorikan dalam kegiatan social entrepreneur.
Baca Juga:
Contoh 1: Bagas adalah seorang pemilik usaha warung kopi terkenal di Jawa (Pantura). Nah dari usaha warung kopi milik Bagas ini, sebagian keuntungannya digunakan untuk kegiatan sosial.
Seperti santunan dhuafa, yatim/yatim piatu hingga tambahan modal bagi para pelaku UMKM, (tentunya memberi tambahan modal plus dibina dalam manajemennya).
Contoh 2: Fajar Adi Wahyudi adalah seorang pengusaha reklame dan distro anime dari Semarang.
Dalam hal ini Mas Fajar juga menyisihkan 20% keuntungannya untuk kegiatan sosial.
Ia memberi donasi fasilitas kesehatan di panti jompo, hingga membayari anak-anak yang membutuhkan dalam hal pemenuhan kebutuhan pendidikannya.
Baca Juga:
Ya, memang 2 hal di atas sangatlah kompleks dalam koridor sosial entrepreneur. Alias, dalam cakupan yang besar.
Bagaimana kalau kita hanya punya modal pas-pasan tapi pengen ngadain kegiatan sosial entrepreneur?
Apakah harus langsung membina para pelaku UMKM gitu?
Tentunya, ya, disesuaikan dengan kapasitas kita lah. Ketika kita hanya punya usaha Warteg, ya, bisa sih dalam manajemennya dibuat 20% dari keuntungan disalurkan untuk anak yatim.
Ataupun, menjadi donator tetap disebuah Lembaga Zakat Infaq Sedekah (LAZ) dengan pengembangannya bisa menjadi CSR alias Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca Juga:
Bayangkan hanya dengan jualan di Warteg kita sudah memiliki value dan kualitas diri yang tentunya akan menjadikan diri kita lebih bermanfaat dari sebelumnya.
Manfaat Social Entrepreneur
Emang apa manfaat bagi kita menekuni atau mencoba dunia social entrepreneur?
- Meningkatkan kualitas atau value pada produk atau usaha yang kita miliki. Ya, karena memiliki ciri khusus.
- Berbagi manfaat. Kalau ini mah enggak usah dibahas gitu ya. Karena memang tujuannya untuk menebar manfaat.
- Sebagai upaya melatih diri dalam hal kepekaan sosial. Karena di era ini kepekaan sosial itu semakin lama semakin berkurang.
- Ladang amal jariyah, kalau ini biar Pak Ustad aja deh yang bahas (hehehehee kalau saya yang bahas nanti sesat wkwkkww).
Menurut saya pribadi menanamkan mental social entrepreneurship ini sangat bagus.
Di samping memberi value pada usaha, kita juga mampu melatih kepekaan sosial baik diri kita sendiri maupun orang lain.
- Penulis: Ari Tri Winarno (Ary Senpai) – Koresponden www.lensaish.com