Peran KH Hasyim Asy’ari dalam Perjuangan Bangsa

LENSAISH.COM – Halo Sobat Leish, kali ini kita akan membahas salah satu tokoh pahlawan nasional, yaitu Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari.

Profil KH Hasyim Asy’ari

KH Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 di Tambak Rejo, Jombang. Beliau adalah putra dari KH Asy’ari dan Nyai Halimah.

KH Hasyim Asy’ari ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Keputusan Presiden (Kepres) No. 249/1964 berkat jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Berikut adalah peran dan jasa KH Hasyim Asy’ari dalam perjuangan Indonesia:

1. Mendirikan Organisasi Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di dunia yang didirikan pada 31 Januari 1926. Melansir dari NU Cilacap Online, tujuan NU adalah menerapkan ajaran Islam yang menganut paham Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) untuk menciptakan tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan rahmat bagi semesta.

Baca Juga  Kontra Perihal Negara Indonesia yang Hendak dijadikan Negara Islam

NU tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tetapi juga di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan. Organisasi ini memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

2. Mengobarkan Resolusi Jihad

KH Hasyim Asy’ari menyerukan fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Fatwa tersebut ditujukan kepada para santri dan kyai di seluruh Indonesia dengan tujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang terancam oleh upaya pendudukan kembali oleh tentara Sekutu. Karena itu, 22 Oktober kemudian ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 22/2015.

Isi dari Resolusi Jihad yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari adalah:

“Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu ‘ain yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak, bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 KM dari tempat masuk dan kedudukan musuh. Bagi orang-orang yang berada di luar jarak lingkaran tadi, kewajiban itu menjadi fardhu kifayah (yang cukup, kalau dikerjakan sebagian saja)”

Baca Juga  Sudah Ada Sejak Masa Kolonial Belanda, Istilah Halal Bi Halal Berawal dari Penjual Martabak

Resolusi ini membakar semangat para santri dan pejuang kemerdekaan untuk mempertahankan tanah air. KH Hasyim Asy’ari menjadi simbol penting dalam perjuangan, menggerakkan para santri dan umat Islam untuk bersatu melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *