LENSAISH.COM, JAKARTA – Upaya tanpa lelah yang dilakukan Rabithah Ma’had Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU) dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2021 berbuah manis.
Tidak hanya itu, antusias seluruh santri di Indonesia dalam mengikuti siaran langsung kegiatan tersebut membuat Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengganjarnya dengan sertifikat rekor MURI kategori ‘Peringatan Hari Besar Keagamaan dengan Siaran Langsung Media Terbanyak’.
“Pada peringatan Hari Santri kali ini, saya bangga sekali. Dan saya yakin arwah Gus Dur jika melihat ini juga akan bangga karena di sini adalah keluarga besar NU,” kata Ketua Umum MURI, Jaya Suprana dalam sambutannya di acara Malam Puncak Amanat Hari Santri 2021, Jumat (22/10) malam.
Baca juga:
- Amanat HSN 2021, Ketum PBNU Ajak Santri Refleksikan Kembali Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
- Kejutan HSN 2021, Kemnaker Luncurkan Seribu Beasiswa Talenta Santri
Penyerahan sertifikat rekor MURI itu diserahkan kepada Ketua RMI-PBNU Abdul Ghofar Rozin dan disaksikan langsung oleh ketua umum PBNU Said Aqil Siradj.
Tidak hanya itu, NU juga disebut Jaya Suprana telah memecahkan rekor dunia.
“Pada peringatan Hari Santri 2021 makin semarak karena NU (tidak hanya) telah menciptakan rekor baru dan rekor Indonesia tapi rekor dunia,” ungkapnya.
Diakui oleh Jaya Suprana, acara peringatan hari besar keagamaan yang diselenggarakan oleh RMI-PBNU itu diikuti oleh lebih dari 500 media.
“Hal ini memang, karena (selain di Indonesia) di dunia belum pernah ada kegiatan hari besar keagamaan dengan siaran langsung lebih dari 500 media,” katanya.
“NU kan lembaga terbesar di dunia ini,” pungkasnya.
Baca juga:
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Gus Rozin mengatakan bahwa beberapa minggu yang akan datang, pihaknya akan meluncurkan Gerakan Pesantren Asuh.
“Ada banyak santri yang ditinggal wafat para walinya. Kami berinisiatif membuat gerakan untuk menghimpun pesantren-pesantren atau siapapun yang punya kepedulian untuk men-support para yatama di pesantren atau untuk mengajak para yatama yang belum di pesantren tetapi ditinggal oleh para orang tuanya selama pandemi ini untuk belajar di pesantren,” ungkapnya.
Selain itu, pada malam puncak tersebut RMI PBNU juga meluncurkan program Beasiswa Talenta Santri yang langsung dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.