Personality Development and Leadership Menjadi Topik Pembuka Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga

LENSAISH.COM, SEMARANG – Perkumpulan Generasi Muda Griya Peradaban kembali menyelenggarakan Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga sebagai salah satu bentuk dalam meningkatkan kualitas generasi muda di Indonesia.

Pengembangan diri dan kepemimpinan selalu menjadi topik pembahasan yang selalu asyik diperbincangkan dalam beberapa forum diskusi. Hal tersebut mengingat karena pengembangan diri dan kepemimpinan tidak akan pernah terlepas dari jati diri manusia.

Personality Development and Leadership menjadi topik pembahasan pembuka dalam Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga. Bukan hanya substansi materinya saja yang menarik, namun pembicara yang luar biasa tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Pembicara tersebut yaitu Atin Anggraini (Duta Genre Kota Semarang 2019) dan Choirul Awaludin (Direktur Semarang Zoo).

Baca Juga  Buat Kamu yang Masih Insecure Bacaan Latin, Coba Baca Ini

Diskusi dipimpin oleh salah satu aktivis Griya Peradaban, Nailu Rokhmatika ini, dihadiri oleh 60 partisipan.

Materi pertama disampaikan oleh Duta Genre Kota Sematang 2019, Atin Anggraini. Perempuan yang saat ini menjadi mentor di Griya Peradaban, lebih membahas terkait dengan Planning, Development, and Self Analysis.

Atin Anggraini (Duta Genre Kota Semarang 2019). (Foto: LA)

Pada awal pembahasan, ia menjelaskan tentang Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Dalam teori tersebut, dijelaskan bagaimana manusia mampu mengembangkan kualitas yang ada dalam dirinya. Setidaknya terdapat enam hal yang menjadi pokok pembahasan dalam teori tersebut, yaitu aktualisasi diri, penghargaan, sosial, rasa aman, dan fisiologis.

Selain membahas tentang Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow, perempuan yang sekarang sedang menempuh pendidikan S2 Manajemen di UNISSULA ini juga menyampaikan terkait visi hidup.

Baca Juga  Buka Kuliah Alternatif Angkatan IV, Griya Peradaban: Pemimpin yang Baik Lahir dari Guru yang Baik

Menurutnya, setiap orang harus mempunyai visi hidup sebagai orientasi dalam mencapai tujuan kehidupan kedepan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dengan memiliki visi hidup, manusia akan lebih merasa bertanggung jawab dalam mengemban amanah.

“Visi hidup akan membawa kehidupan manusia lebih terarah dan mampu menjadikan manusia lebih bertanggung jawab,” ucapnya pada Sabtu, (08/01/2022).

Sementara itu, Choirul Awaludin menyampaikan pentingnya memiliki cita-cita atau mimpi dalam diri seseorang. Menurutnya, setiap orang harus punya cita-cita atau mimpi sebagai orientasi dalam menentukan kehidupan kedepannya.

Choirul Awaludin (Direktur Semarang Zoo). (Foto: LA)

“Setiap orang punya cita-cita atau mimpi, tapi banyak pula orang yang takut untuk bercita-cita. Cita-cita itu penting, karena dari kedua hal tersebut kita akan tahu bagaimana dan mau jadi apa,” ujarnya.

Baca Juga  Bahagia Juga Memerlukan Latihan

Pria yang sekarang menjabat sebagai Direktur Semarang Zoo ini juga menyampaikan pentingnya analisis diri. Menurutnya, analisis diri merupakan sesuatu yang penting sebagai bahan dalam menjadi manusia yang reflektif.

“Analisis diri itu penting bagi setiap orang dalam mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki orang tersebut,” ungkapnya.

Masih dalam penjelasanya, analisis diri tidak hanya dapat dicapai melalui pengalaman pribadi saja, melainkan juga pengalaman dari orang lain. (LA/FA/HA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *