Sakit Hati? Lakukan 4 Hal Ini untuk Segera Sembuh

LENSAISH.COM – Siapa di dunia ini yang tidak pernah merasakan jatuh cinta? Sebuah anugerah terindah dari Sang Pencipta untuk ciptaan-Nya. Kenapa dirasakan? Jelas karena cinta tidak bisa terlihat tidak bisa nampak. Siapa yang tahu dengan jelas apa itu cinta? Semua makan dan definisi hanya spekulasi tiap individu untuk mencoba memberikan penjelasan agar kiranya kita semua satu paham tentang apa itu cinta

Eric Fromm, seorang filsuf dan juga psikolog sosial mendefinisikan cinta dalam bukunya “Seni Mencintai” bahwa cinta adalah suatu tindakan, bukan suatu kekuatan pasif. Cinta berarti ‘bertahan di dalam’ bukan ‘jatuh’. Karakter aktif dari cinta adalah memberi bukan menerima.
Pernyataannya tersebut menekankan bahwa idealnya cinta itu suatu perasaan yang membuat diri kita bertindak untuk memberi secara aktif bukan menerima, apalagi menuntut.

Salah satu filsuf Indonesia, Fahruddin Faiz mengungkapkan bahwa salah satu tanda seseorang jatuh cinta adalah hilangnya sikap egois dalam diri. “Kalau anda masih menghitung-hitung untungnya apa, sejatinya anda belum ikhlas dan masih belum memiliki tanda-tanda cinta sejati,” katanya.

Menurut Faiz, di balik kata cinta tersimpan makna yang mendalam bagi yang merasakannya. Seorang pecinta sejati akan memberikan yang terbaik untuk seseorang yang ia cintai. Seseorang yang sedang merasakan cinta akan nampak melalui tingkah yang selalu mengupayakan apapun untuk seseorang yang dicintainya. Raut wajahnya juga dapat menggambarkan bagaimana suasana hatinya.

Cinta itu tak bisa dijelaskan, tapi bisa menjelaskan segalanya. Cinta yang memandang pada keindahan jasad, bukanlah cinta yang sesungguhnya. Cahaya yang ada di mata, tidak lain adalah seberkas dari cahaya hati. Adapun cahaya hati yaitu berasal dari nur ilahi. “Cinta Anda terhadap sesuatu dapat menyebabkan kebutaan dan ketulian”, begitu kata Abu Dawud.

Baca Juga  Tips Yang Harus Kamu Hindari Usai Makan Berlemak

Seindah dan sebahagia apapun seseorang ketika jatuh cinta, tentu tidak terlepas dari yang namanya ‘patah hati’. Hal ini sangat mungkin terjadi, sekalipun cintanya sudah terbalaskan oleh seseorang yang ia maksud. Sebab, sejatinya jatuh cinta dan sakit hati adalah dua hal yang tak terpisahkan.

Namun jangan khawatir jika sakit hati karena drama percintaan itu sedang menimpa kalian. Saya akan berbagi tips agar rasa sakit hati dapat mereda. Berikut upaya yang bisa kalian lakukan untuk meredakan rasa sakit hati after break up:

1. Menerima Keadaan

Mau tidak mau, terima tidak terima anda harus memaksa diri untuk menerima keadaan dengan lapang. Semakin erat digenggam justru sakit yang akan anda rasakan. Ibarat bunga mawar anda hanya fokus pada keindahan dan wangi bunga tanpa mempedulikan tangan anda yang menggenggam erat durinya. Tidak semua ketulusan harus tetap dilanjutkan pada keadaan yang sama. Jika semua sudah tidak sesuai dan sudah tidak bisa ditoleransi lagi, maka melepas dengan bebas adalah satu-satunya solusi.

Jangan pernah merasa bersalah atas hubungan yang gagal ini. Kamu cukup introspeksi diri yang memang perlu kamu benahi, tapi tidak untuk menyalahkan diri sendiri maupun keadaan. Semua orang berhak merasa dicintai. Jadi, jangan habiskan tenaga, pikiran, dan uang anda untuk seseorang yang tidak setara atau merugikan diri anda sendiri.

Baca Juga  Benci Hari Senin? Bisa Jadi Kamu Mengalami ‘Monday Blues’!

2. Lakukan Hal Positif Sesuai Nurani

Jangan biarkan pikiran anda diselimuti hal negatif yang bahkan menyeret tubuh anda untuk melakukannya. Kondisi sakit hati seperti ini memang rawan menggiring pikiran untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan norma, seperti; meminum alkohol, narkoba, pergaulan bebas atau hal lain yang terlihat sederhana. Hal lain yang tak kalah bahayanya adalah adalah membalas dendam rasa sakit hati kepada orang baru yang tidak tahu apa-apa masalah anda. Anda bisa jadi kurang waras jika sampai melakukan pilihan yang terakhir ini.

Jika memang berat ditanggung sendiri, jangan enggan untuk mencari bantuan orang lain. Anda bisa mengikuti hal-hal positif yang sekiranya bisa membuat pikiran anda segera pulih. Misal saja dengan mengikuti kegiatan seminar, organisasi, volunteer, kerja, atau hal positif lainnya.

Kenapa saya tekankan ‘sesuai nurani’ adalah untuk memastikan bahwa sekalipun anda melampiaskan ke hal positif yang anda pilih itu, tidak menjadikan beban ganda dalam batin anda. Artinya apa? anda akan terbawa dengan rutinitas positif itu tanpa terbebani. Jadi, proses pemulihan sakit hati anda juga perlahan bisa membaik.

3. Fokus pada Hal yang Seharusnya Anda Lakukan Saat Ini

Jika anda sedang sekolah atau menuntut ilmu maka fokuskan diri untuk lebih giat belajar dan mengejar materi yang tertinggal. Saya tahu ketika anda galau dan berdebat dengan pasangan anda sebelum putus, pasti banyak sekali materi yang terlewatkan. Jangan menyesal, ingat poin pertama. Hal itu wajar kok, hanya saja anda perlu membayar ketertinggalan itu dengan lebih semangat. Alih-alih menggalau dan menyesali keadaan, lebih baik anda giat belajar dan menghafal berbagai rumus dalam materi pelajaran.

Baca Juga  Catat! Ini Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari

Kalau anda sedang bekerja, sudah jelas. Tingkatkan ambisi untuk menghabiskan waktu dengan bekerja. Jangan salahkan saya kalau anda terkena demam atau asam lambung karena gila kerja. Saya hanya menyarankan untuk fokuskan diri menjalankan pekerjaan yang tentunya sesuai kemampuan dan efesiensi waktu anda. Kalau malu bekerja di berbagai tempat ya silahkan, kalau hanya satu tempat saja juga tidak apa. Tetap utamakan kesehatan diri tentunya, ya!

4. Tingkatkan Spiritual

“Sesungguhnya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’du[13]: 28)

Hanya kepada-Nya, kita kembali. Menyandarkan segala sesuatu kepada selain pencipta memang seni paling cepat untuk melukai diri sendiri.

Coba rasakan kembal! Setiap cobaan atau masalah dalam hidup anda sebenarnya -jika dipikir lebih dalam- adalah peluang untuk meningkatkan kualitas diri. Tentu hal ini berlaku jika anda berhasil melewati pikiran negatif dan mampu melakukan aksi positifnya.

Ketika dalam keadaan yang memang sudah tidak tahu harus berbuat apa, hanya dengan berserah kepada penciptalah sang penolong yang bisa menenangkan hati kita.

Jangan merasa punya dosa banyak lantas menjauh dari pencipta. Seharusnya, semakin merasa banyak dosa, semakin banyak memohon ampun serta mendekat untuk memohon jalan kebenaran. Ingat! Allah Maha Pengampun. Jangan sungkan meminta, memohon dan bersandar kepada-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *