LENSAISH.COM – Dalam masyarakat, hubungan antara orang tua dan anak seharusnya menjadi ikatan yang penuh kasih sayang, kepercayaan, dan pengertian. Namun, dalam kenyataannya, tidak jarang kita menemukan kasus di mana orang tua bertindak durhaka terhadap anak-anak mereka. Tindakan ini tidak hanya menyakiti hati anak, tetapi juga berpotensi merusak hubungan keluarga secara keseluruhan.
Apa yang Dimaksud dengan Durhaka?
Durhaka tidak hanya berkaitan dengan tindakan fisik atau verbal yang menyakiti anak, tetapi juga mencakup pengabaian emosional dan mental. Ketika orang tua tidak memberikan dukungan, kasih sayang atau perhatian yang cukup, anak merasa diabaikan dan tidak berharga. Bentuk durhaka ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti:
1. Pengabaian Emosional, yaitu ketika orang tua tidak menunjukkan kasih sayang atau perhatian kepada anak. Misalnya dengan tidak mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka.
2. Kekerasan Fisik dan Verbal. Contohnya jika orang tua melakukan tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun lisan yang dapat meninggalkan trauma mendalam pada anak.
3. Pendidikan yang Buruk. Contohnya ketika ada orang tua yang mengabaikan tanggung jawab dalam memberikan pendidikan yang baik dan bimbingan moral kepada anak.
Dampak Durhaka pada Anak
Tindakan durhaka dari orang tua dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada perkembangan anak. Beberapa konsekuensi yang mungkin muncul antara lain:
1. Rendahnya Rasa Percaya Diri. Anak yang merasa tidak dicintai atau diabaikan oleh orang tuanya cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah.
2. Masalah Kesehatan Mental. Pengalaman durhaka dapat memicu masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan emosional lainnya.
3. Pola Relasi yang Buruk. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak sehat mungkin mengulang pola negatif ini dalam hubungan mereka di masa depan.
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Perempuan
Dalam Islam, ada banyak dalil yang menekankan pentingnya orang tua menyayangi anak perempuan dan larangan mencaci maki mereka. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Surah Al-Anfal (8:28):
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَشْغَلْكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Ayat ini menekankan pentingnya mengingat Allah dan tidak membiarkan harta atau anak menjadi penghalang. Hal ini mengingatkan orang tua bahwa perhatian kepada anak harus disertai dengan kesadaran akan tanggung jawab spiritual mereka.
2. Hadis Nabi Muhammad SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “مَن عَامَلَ بَنَاتِهِ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ” (رواه أحمد)
Hadis ini menunjukkan betapa besar nilai dan kedudukan anak perempuan dalam Islam. Perlakuan baik kepada mereka dijanjikan akan mendatangkan pahala yang besar, termasuk menjadikan orang tua dekat dengan Nabi di surga.
3. Larangan Menganggap Rendah Anak Perempuan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: “لَا تَسُبُّوا أَوْلَادَكُمْ” (رواه البخاري)
Larangan mencaci maki anak-anak menunjukkan betapa pentingnya menghormati mereka, termasuk anak perempuan. Hal ini menegaskan bahwa tindakan durhaka seperti celaan adalah perbuatan yang tidak dibenarkan.
4. Surah Al-Nahl (16:90):
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُم بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ
Ayat ini memerintahkan kita untuk berbuat adil dan baik dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan dengan anak-anak. Keadilan dan kebaikan merupakan fondasi dalam mendidik dan merawat anak, tanpa memandang jenis kelamin.
Mengatasi Durhaka dalam Keluarga
Penting bagi keluarga untuk mengatasi masalah durhaka ini agar hubungan dapat diperbaiki. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
1. Membangun komunikasi yang baik, yaitu dengan menciptakan ruang aman untuk berbicara dan mendengarkan satu sama lain tanpa penghakiman.
2. Mencari bantuan profesional, misalnya dengan terapis keluarga atau konselor yang bisa membantu memperbaiki hubungan yang rusak.
3. Membangun empati, yaitu orang tua perlu memahami perasaan dan kebutuhan anak, serta bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Durhaka terhadap anak adalah isu serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kasih sayang dan perhatian, diharapkan hubungan antara orang tua dan anak dapat diperbaiki. Keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman dan penuh cinta, di mana setiap individu merasa dihargai dan diperhatikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat.