Seseorang bebas memilih tempat untuk berteduh
Di bawah pohon yang rindang
Atau pintu rumah yang kokoh
Tapi, tak semua teduh menawarkan damai yang penuh
Terkadang atap yang megah, malah menyisakan dingin yang menggerus tubuh
Kadang pula gubuk yang kecil, malah menyimpan hangat yang utuh
Di sanalah jiwa benar-benar merasa tersentuh
Maka pilihlah teduh yang menenangkan jiwa
Bukan hanya naungan dari badai semesta
Bukan pula lindungan dari masalah yang ada
Karena rumah sejati bukan sekadar tempat untuk singgah semata
Namun tempat di mana luka berubah menjadi ketenangan jiwa
Teduh tak selalu berarti diam dalam aman
Kadang ia hadir dalam pelukan keheningan
Dalam tatapan mata yang membawa ketenangan
Atau bisikan doa yang lirih tapi penuh keikhlasan
Maka, carilah teduh yang dapat mengerti akan langkahmu
Yang tak hanya diam, tapi berjalan bersamamu tanpa ragu.
