oleh

Tips Membangun Vision Principle atau Prinsip Masa Depan

LENSAISH.COM Pernahkah kamu mendengar kata “vision principle”? Vision principle sering disebut dengan istilah prinsip masa depan. Vision principle diambil dari ejaan bahasa Inggris yang berarti prinsip visi.

Vision principle sering dihubungkan dengan prinsip masa depan. Yang artinya visi ini berhubungan erat dengan tips-tips membangun masa depan yang baik sesuai rukun iman yang kelima, menurut buku ESQ karya Ary Ginanjar.

Apa pentingnya kita belajar dan menerapkan vision principle dalam kehidupan sehari-hari?

Mari kita kenali terlebih dahulu, apa itu vision principle (prinsip masa depan)?

Vision principle (prinsip masa depan) merupakan suatu cita-cita yang dibangun dan diciptakan dengan pondasi tauhid untuk mewujudkan suatu tujuan yang bermanfaat di masa yang akan datang. Prinsip ini memegang teguh atas orientasi dalam jangka waktu pendek (insan kamil), orientasi jangka menengah (kesuksesan di dunia), dan orientasi jangka panjang yang biasa disebut atau berakhir pada kehidupan di akhirat. Kehidupan yang akan kekal abadi.

Sedangkan menurut Dr.(H.C.) Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya yang berjudul ESQ, vision principle atau prinsip masa depan (iman kepada hari kemudian). Selalu berorientasi pada tujuan akhir disetiap langkahnya dengan sungguh-sungguh, dan yakin akan adanya hari kemudian, sehingga memiliki kendali diri dan sosial, memiliki kepastian akan masa depan, dan ketenangan batiniah yang tinggi.

Baca Juga  Wujudkan LKP Berbasis Digital, Kemendikbudristek RI Gelar Seminar Nasional Transformasi Digital

Visi ini menganut pada sebuah keyakinan bahwa suatu hari nanti akan ada hari pembalasan. Di mana suatu prinsip ini memunculkan suatu orientasi ke masa depan dan selalu berorientasi pada tujuan akhir terhadap suatu langkah yang dibuat.

Belajar tentang vision principle merupakan suatu pembelajaran yang penting untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa demikian?

Karena prinsip ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus mampu mensikronkan antara dunia dan akhirat. Hidup di dunia dengan memegang tauhid untuk menggapai akhirat sebagai kehidupan yang kekal abadi. Seseorang yang berprinsip pada jabatan, penghargaan, dan melulu uang yang menjadi motivasinya, maka ia akan selalu menghalalkan segala cara untuk meraih ketiga hal tersebut.

Lalu, apa keuntungannya kita belajar vision principle?

Tentunya ada banyak hal yang mampu kita dapatkan dari mempelajari visi tersebut, di antaranya kamu lebih menguatkan pada sebuah keyakinan terhadap yang Maha Kuasa, pengaruh yang positif, selalu berpikir dan berusaha, serta membangun dan menguatkan sebuah misi.

Baca Juga  Bagikan Tips Wirausaha, Ini Pentingnya Enterpreneurial Thinking Bagi Generasi Muda

Prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam vision principle :

  • Siapkan Pondasinya

“Pada prinsip ini kamu diharapkan telah memiliki landasan tauhid dan komitmen. Prinsip ini mengajarkan kamu untuk mencari panutan dalam menuntu taulan hidup. Seseorang yang patut menjadi teladan dalam sebaik-baiknya umat ialah nabi dan rasul Allah,” tulisnya di dalam buku ESQ tersebut.
Menurut Ary Ginanjar, “setiap tahapan pembentukan visi sangat bergantung pada kualitas kecerdasan hati seseorang, yang sejatinya telah dipersiapkan pada tahapan prinsip-prinsip sebelumnya,” ujarnya.

  • Orientasi Tujuan dan Optimalisasi Upaya

Dalam bukunya beliau juga menuliskan, “bercermin dari hal itulah, maka sayogyanya berikanlah pemahaman (sedikit demi sedikit) tentang tujuan akhir yang ingin dicapai. Sehingga akan terjadi pembangunan karakter melalui kesadaran diri dari dalam, bukan dari luar.”
Menurut Ary Ginanjar dalam bukunya juga menuliskan bukti kekuatan sebuah visi bahwa value-nya terletak pada, “yang dibutuhkan hanyalah sebuah kreativitas, pengorbanan, serta keyakinan untuk mencapai tujuan. Dibutuhkan pencapaian target-target antara (milestones). Sesuatu yang harus dicapai terlebih dahulu, serta kesabaran untuk mencapai tujuan.

Baca Juga  KH. Sya'roni Ahmadi, Sang Penjaga Kerukunan Umat
  • Tiada Keraguan

Seringkali kamu menuntut pola pikirmu untuk perpikir perihal masa lalu, situasi dan kondisi sekarang, serta segala situsi yang muncul dalam pemikiran kita pada suatu hal yang belum terjadi pada masa mendatang.
“Maka teruslah bekerja dengan situasi dengan senantiasa menelaah kebersesuaiannya dengan Al-Qur’an. Bandingkan dan kritisi dengan ilmu pengetahuan,” tulis Ary Ginanjar dalam buku ESQ karyanya.

Jadi kesimpulannya, hiduplah seakan-akan kamu mati esok hari. Jadi tiada kesempatan kamu untuk tidak mengejar bekal akhirat. Berpeganglah pada keyakinan yang haqiqi yang mengantarkanmu pada sebuah prinsip yang membawamu kedamaian. Setiap perbuatan yang kamu lakukan hari ini, esok, dan nanti adalah sebuah masa depan yang akan menjadi kenyataan sebagai tanda bahwa kita pernah meniti perjalanan di dunia untuk sebuah masa depan yang kekal abadi (akhirat).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *