Matematika Bikin Stres? Begini Cara Orang Tua Membantu Anak Menyukainya

LENSAISH.COM – Bagi banyak anak, matematika adalah momok yang menakutkan. Alih-alih menantang, justru matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit, membosankan, bahkan menyebalkan. Namun dibalik hal tersebut, ada sebab-sebab yang perlu difahami dan diperhatikan oleh orang tua dalam mengatasinya. Dalam artikel ini, akan dibahas mengapa anak-anak sering membenci pelajaran ini, dan beberapa tips bagi orang tua untuk mengatasi frustasi anak. Dan bisa jadi, membuat anak mulai menikmati matematika.

Mengapa Anak Anak Membenci Matematika?

Alasan utama anak-anak membenci matematika adalah karena mereka sulit memahami konsep dasarnya. Matematika sering dibangun tahap demi tahap. Dimana pemahaman suatu tahap akan mempengaruhi keberhasilan pada tahap berikutnya. Apabila anak tidak memahami konsep dasarnya seperti: penjumlahan dan perkalian, maka kemungkinan besar mereka akan menyerah pada tahap selanjutnya.

Selain itu, metode pengajaran disekolah juga terkadang tidak cukup menarik bagi anak. Metode pengajaran yang monoton mengacu pada rumus dan latihan soal tanpa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, membuat anak berpikir matematika hanya pelajaran yang kering dan tidak ada hubungannya dengan ilmu kehidupan. Anak-anak yang menyukai visual dan kinestik misalnya, mereka lebih mengerti jika diajarkan dengan pendekatan yang lebih interalktif, menyenangkan dan relevan dengan keseharian mereka.
Tekanan untuk mendapatkan nilai tinggi juga jadi faktor kebencian mereka. Banyak anak merasa cemas dengan hasil tes, ujian, dan ketakutan akan kesalahan saat mengerjakan soal matematika membuat mereka semakin tertekan. Tekanan dan stress membuat mereka tidak menikmati proses belajar matematika.
Terakhir, perbandingan dengan pelajaran yang lebih mudah dan menyenangkan juga sering jadi penyebabnya. Saat anak menganggap pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia atau Seni, mereka akan melihat matematika adalah pelajaran yang lebih sulit dan tidak menarik.

Baca Juga  Dompet Menipis? Ini Tips Mudah Atur Keuangan!

Dampak Dari Kebencian Anak pada Matematika

Kebencian anak terhadap matematika tidak hanya mempengaruhi hasil belajar mereka, namun juga mempengaruhi kognitif anak. Matematika mengajarkan kemampuan berpikir logis, analitis, dan pemecahan masalah yang berguna pada kehidupan sehari-hari serta bidang studi lain seperti sains dan teknologi.

Selain itu, kebencian pada matematika juga mempengaruhi kepercayaan diri anak. Jika anak tidak menguasai matatika dengan baik, mereka bisa kurang percaya diri dan kurang bisa berpikir kritis. Mereka juga akan kurang percaya diri dalam menguasai bidang lain, hal tersebut membuat mereka membatasi pilihan karier yang membutuhkan keterampilan matematika seperti bidang teknologi dan ilmu ekonomi.

Tips Bagi Orang Tua Mengatasi Kebencian Anak pada Matematika

Sebagai orang tua, tentu memiliki peran yang sangat penting untuk membantu mereka mengatasi kebencian terhadap matematika. Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba :

Baca Juga  Solusi Mengatasi Stress dan Asam Lambung

1. Ciptakan lingkungan belajar yang mendukung

Anak-anak perlu merasa nyaman saat belajar. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tanpa gangguan. Selain itu, penting untuk menjaga komunikasi terbuka dengan anak, agar mereka nyaman mengungkapkan kesulitannya dalam belajar. Tunjukkan bahwa kesulitan dan kesalahan juga merupakan proses dalam belajar

2. Temukan gaya belajar yang tepat

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa anak lebih memahami matematika dengan gambar atau diagram, ada juga anak yang memahami matematika menggunakan metode praktek. Arahkan anak belajar menggunakan metode yang tepat. Kita bisa menggunakan aplikasi matematika, video tutorial, maupun aktivitas matematika yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak.

3. Buatlah pembelajaran menyenangkan

Matematika tidak harus serius dan terpaku pada rumus. Cobalah permainan atau teka teki matematika yang melatih penggunanaan strategi, atau ajaklah anak-anak menghitung barang-barang di rumah. Hal ini membantu anak memahami matematika dari sudut pandang positif dan menarik.

Baca Juga  Tetap Sehat dan Aktif di Musim Penghujan: Tips Ampuh Menjaga Daya Tahan Tubuh

4. Ubah mindset anak terhadap matematika

Salah satu hal terpenting adalah mengubah mindset anak terhadap matematia. Jangan biarkan anak melihat matematika sebagai hal yang menakutkan, namun bantu anak untuk melihatnya sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Dorong mereka agar fokus pada usaha dan proses belajar, bukan hasil akhir. Jika anak merasa bisa mengatasi kesulitan dan belajar dari kesalahan, mereka akan semakin termotivasi.

5. Bekerja sama dengan guru

Jika anak mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan guru. Guru bisa memberi wawasan dan saran cara bagaimana membantu mengatasi kesulitan anak. Bila perlu, beri kelas atau bimbingan belajar tambahan agar anak bisa memahami matematika lebih efektif.

Mengatasi kebencian anak memang memerlukan waktu dan pendekatan yang tepat. Sebagai orang tua, memang perlu membantu anak untuk mengubah cara pandangnya terhadap matematika, dan mendukung anak menemukan cara belajar dan lingkungan yang tepat dan efektif. Semoga dengan tips-tips tersebut bisa membantu orang tua untuk menghadapi rasa takut anak dan mengubahnya menjadi suatu hal yang menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *